Jumat, 17 Mei 2013

Patung Hachiko di Stasiun Shibuya, Jepang

Mungkin anda pernah mendengar cerita atau bahkan menonton film tentang seorang anjing bernama Hachiko? Ya, patung anjing bernama Hachiko itulah yang sampai saat ini masih setia menunggu pintu masuk di Stasiun Shibuya, Jepang.

Hachiko adalah nama seekor anjing jantan dengan kata "Hachi" yang dalam aksara kanji Jepang berarti "delapan". Bentuk fisiknya yaitu berbulu coklat muda di punggung hingga kepalanya serta campuran bulu putih di bawah dagu hingga perutnya. Ekornya panjang dan selalu berdiri ke atas, matanya pun
terlihat cantik dan sipit.

Hachiko lahir di Odate, Jepang pada tahun 1923. Tuannya adalah seorang professor di Universitas Tokyo, bernama DR. Isabura Ueno yang meninggal pada mei 1925 karena serangan jantung.

Sejak kecil Hachiko telah dirawat oleh Ueno dan selalu mengikuti tuannya apabila tuannya akan pergi untuk mengajar. Sejak Ueno bertolak dari rumah, Hachiko membuntutinya hingga sampai ke Stasiun Shibuya. Karena sang majikan tidak dapat membawa Hachiko untuk ikut dengannya, Ueno menyuruh anjingnya untuk menunggu hingga ia pulang.

Ueno pun berangkat memasuki stasiun Shibuya, Ueno tak menyangka bahwa Hachiko benar-benar menunggunya di halaman stasiun dari pagi hingga sore (Ueno pulang). Dengan tangan-tangan orang yang lewat stasiunlah Hachiko mendapatkan sedikit roti untuk makan selama seharian menunggu tuannya.

Hal itu terus berlanjut, Hachiko dengan setia mengantarkan tuannya ke stasiun Shibuya, menunggu hingga sore dan pulang bersama ke rumah. Beberapa petugas stasiun sudah hapal dengan Hachiko sehingga mereka tak keberatan dengan aktivitas anjing itu yang selalu duduk dengan dua tangan sebagai penyangga.


Hingga sang majikan DR. Isabura Ueno pada mei 1925 meninggal dunia akibat serangan jantung di universitas. Hachiko tidak mengerti dengan meninggalnya sang majikan, tetap menanti sang majikan, hingga stasiun Shibuya sepi namun sang majikan tetap tak muncul dari balik pintu masuk stasiun. Hari semakin gelap dan Hachiko memutuskan untuk pulang.

Hari berganti hari, musim pun kian berganti, Hachiko tetap dengan setia menunggu sang majikan di halaman stasiun Shibuya berharap sang majikan kembali pulang. Beberapa petugas stasiun mulai khawatir dan kasihan karena Hachiko tak pernah makan dan sejak pagi hingga sore terus-menerus menanti tuannya yang telah meninggal di halaman stasiun.

Hal itu berlanjut selama 10 tahun, Hachiko masih menunggu tuannya di stasiun Shibuya, kemudian Hachiko wafat pada maret 1935. Untuk mengenang Hachiko, sekarang telah dibuat patung replika Hachiko yang tengah duduk menanti sang majikan di tempat dia biasa menunggu di halaman stasiun Shibuya.

Tulisan tangan dari Eny Lupita S.
Rantau, Kalimantan Selatan, Indonesia 

You can add Enny Lupph-lupph
Follow Enny_Lupph

Tidak ada komentar:

Posting Komentar